Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah kegiatan penilaian yang dilakukan pada akhir jenjang pendidikan di SLB, yaitu pada kelas VI SDLB, kelas IX SMPLB, dan kelas XII SMALB. Tujuan utamanya adalah untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik berkebutuhan khusus sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) setelah menyelesaikan masa pembelajarannya pada jenjang tersebut.

Tujuan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ) SLB:

• Mengukur Pencapaian Hasil Belajar: Mengetahui sejauh mana peserta didik telah menguasai kompetensi yang ditetapkan pada akhir jenjang pendidikan.
• Menentukan Kelulusan: Hasil PSAJ menjadi salah satu pertimbangan penting dalam menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan SLB.
• Memberikan Umpan Balik: Memberikan informasi kepada peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan mengenai efektivitas pembelajaran dan area yang perlu ditingkatkan.
• Pertimbangan Jenjang Selanjutnya: Menjadi salah satu pertimbangan bagi peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja, sesuai dengan potensi dan kemampuannya.

Bentuk Penilaian PSAJ SLB:

Bentuk penilaian dalam PSAJ di SLB sangat beragam dan fleksibel, disesuaikan dengan:

• Jenis Kekhususan Peserta Didik: Metode dan instrumen penilaian harus mempertimbangkan hambatan belajar dan kebutuhan individual setiap peserta didik (misalnya tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, autisme, dan lain-lain).
• Tingkat Kemampuan Peserta Didik: Penilaian harus dapat mengakomodasi tingkat pemahaman dan keterampilan yang berbeda-beda pada setiap peserta didik.

Beberapa bentuk penilaian yang umum digunakan dalam PSAJ SLB meliputi:

• Tes Tertulis: Soal-soal yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan cara berkomunikasi peserta didik (misalnya menggunakan gambar, huruf braille, bahasa isyarat).
• Tes Lisan: Pertanyaan atau tugas yang diberikan secara lisan.
• Tes Praktik/Kinerja: Penilaian melalui demonstrasi keterampilan atau kemampuan melakukan tugas tertentu yang relevan dengan mata pelajaran dan kebutuhan peserta didik. Contohnya praktik ibadah, praktik keterampilan vokasional, atau praktik orientasi mobilitas.
• Penugasan: Pemberian tugas yang memungkinkan peserta didik menunjukkan pemahaman dan keterampilan melalui hasil karya atau laporan yang disesuaikan.
• Portofolio: Kumpulan hasil kerja peserta didik selama masa pembelajaran yang menunjukkan perkembangan dan pencapaiannya.
• Observasi: Pengamatan langsung terhadap perilaku, partisipasi, dan kemampuan peserta didik dalam berbagai situasi pembelajaran.
• Wawancara: Tanya jawab dengan peserta didik untuk menggali pemahaman dan pengalaman belajarnya.

Perbedaan dengan PSAJ Sekolah Reguler:

Perbedaan utama PSAJ SLB terletak pada fleksibilitas dan individualisasi dalam pelaksanaannya. Penekanan tidak hanya pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek perkembangan sosial, emosional, kemandirian, dan keterampilan fungsional yang relevan dengan kehidupan peserta didik. Akomodasi yang diberikan harus benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap peserta didik berkebutuhan khusus.

Di Madiun, pelaksanaan PSAJ di SLB juga mengikuti prinsip-prinsip ini, dengan sekolah-sekolah SLB merancang dan melaksanakan penilaian yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didiknya masing-masing. Biasanya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur akan memberikan panduan umum terkait pelaksanaan PSAJ, namun implementasinya akan disesuaikan oleh setiap SLB.